20 May 2008

Catatan Pinggir Lapangan

Hingar bingar perhelatan Piala Thomas dan Uber yang dilaksanakan di Istora Senayan Jakarta dari tgl 11 – 18 Mei 2008 setidaknya telah mengalihkan perhatian masyarakat sejenak akan kebijakan Pemerintah yang akan menaikan harga BBM.

Ya, masyarakat sejenak larut untuk mendukung tim kesayangan Indonesia. Namun sayang tim Uber Indonesia yang berhasil maju ke final gagal memetik kemenangan atas tim Uber China. Bahkan tim Thomas Indonesia bisa dikatakan lebih buruk prestasinya karena hanya mampu sampai babak semifinal.

Tidak bisa dipungkiri bahwa olah raga bisa menjadi pemersatu masyarakat. Lihatlah betapa penuhnya Istora Senayan ketika tim Uber Indonesia berlaga di final melawan China. Sorak sorai penonton bergemuruh untuk mendukung tim Uber Indonesia. Juga kita masih teringat ketika tim Nasional Sepakbola Indonesia berlaga di Piala Asia. Begitu sesaknya Stadion Utama Bung Karno ketika itu saat tim Nasional Indonesia berlaga di lapangan.

Tetapi kembali lagi, tim-tim Indonesia belum bisa menunjukan prestasi yang membanggakan seperti harapan para supporter Indonesia baik itu cabang Sepakbola maupun Bulutangkis.

Dalam minggu ini paling tidak ada satu event yang akan menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Ya, final Liga Champions yang akan mempertemukan Chelsea vs MU. Setelah final Liga Champions selesai, bulan depan ( Juni 2008 ) masyarakat Indonesia kembali dialihkan perhatiannya pada Euro 2008.

Ditengah keterpurukan ekonomi yang makin sulit karena kebutuhan bahan pokok pada naik, juga diikuti keringnya prestasi atlet-atlet kita ( baca : bulutangkis ), setidaknya masyarakat Indonesia masih mendapat hiburan yang bermutu yaitu Euro 2008.

Sembari kita menonton kejuaraan sepakbola antar negara di belahan Eropa tersebut, kita juga tetap mengontrol dan mengawasi perkembangan yang terjadi di tengah-tengah kita, tentunya yang paling hangat sekarang adalah kenaikan harga BBM.

Sebagai masyarakat yang berbangsa di Indonesia ini, mari kita selalu bersatu agar masalah yang kita hadapi sekarang ini bisa kita rasakan bersama. Tidak harus berbuat anarkis saat kita tidak setuju dengan kebijakan Pemerintah.

0 comments: